Rekayasanews.com |Denpasar – Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Dr. Ketut Sumedana dan Wakajati Bali Dewa Gde Wirajana didampingi Kabag TU Bali, melakukan serangkaian kunjungan mendadak di beberapa Kejari di Bali.
Hal ini dikatakan Asisten Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Bali
Chandra Purnama S.H.,M.H.
Dijelaskan Asintel, Tempat yang dikunjungi Kajati Bali tersebut antara lain, Kejari Denpasar, Kejari Badung dan Tabanan.
Dalam kunjungan singkatnya di tiga Kejari tersebut menyampaikan Ucapan Hari Raya Galungan. Terang Asintel Chandra Purnama.
Menurut Asintel melanjutkan, Dalam kesempatan itu Kajati Bali berpesan Kepada Pegawai yang beragama Hindu merayakan hari raya yang jatuh 6 bulan sekali itu atau setiap 210 hari, yang istimewa hari raya galungan di Bali seluruh pegawai pemerintahan
mendapat liburan mulai hari Selasa sampai minggu.
Oleh karena serangkaian hari raya
tersebut mulai dari penampahan sampai puncaknya hari Rabu ditambah lagi manis galungan
sangat padat dengan berbagai upacara keagamaan.
Dalam kunjungan singkatnya Kajati Bali Dr. Ketut Sumedana agar memperhatikan keamanan kantor walaupun libur tetap harus ada penjagaan yang ekstra jangan hanya melibatkan security Kamdal Kantor tapi juga harus ada piket pegawai yang sewaktu – waktu bisa monitor kantor.
Selanjutnya agar mematikan peralatan eletronik kelistrikan yang tidak digunakan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Namun yang paling terpenting pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan juga dihari
libur agar diperhatikan, misalnya jenguk tahanan dan perijinan serta masa penahanan ditingkat Penututan jangan sampai lepas demi hukum, barang bukti dijaga dan dirawat jangan sampai hilang dan rusak. Beber Asintel Chandra Purnama.
Kajati dan Wakajati juga berpesan hari raya jangan digunakan untuk berpoya – poya, apalagi sampai
merugikan orang lain, jadikan momentum untuk intropeksi diri.
Pusatkan pikiran untuk melakukan puja Bhakti kepada sang pencipta sehingga sebagai Aparat Penegak Hukum mampu menegakkan Dharma atau kebaikan / Keadilan, sehingga momentum ini dimanfaatkan juga untuk berkumpul dengan keluarga besar dalam rangka silaturahmi. (**)