Rekayasanews.com |ROHIL – Rumah Sakit Awal Bros Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir menggelar Kegiatan konsultasi publik terkait AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), di Hotel Lion Jalan Mawar Bagansiapiapi, Pada hari Selasa, (27/2/2024).
Kegiatan ini diadakan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta surat arahan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rokan Hilir No.660/DLH/PPLH/2024/08 tanggal 11 Januari 2024, Dimana PT, Awal Bros Sehat Sentosa diwajibkan menyusun Dokumen AMDAL Baru Kegiatan Rumah Sakit.
Terselenggaranya Konsultasi publik ini bertujuan menjaring saran, pendapat dan tanggapan dari tokoh – tokoh masyarakat, Penghulu (Kepala Desa), Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemuda, RW dan RT setempat serta stakeholder terkait pelayanan publik.
Dalam hal ini Rumah Sakit Awal Bros Bagan Batu memberikan penjelasan terhadap masyarakat sekitar terkait rencana kegiatannya dan perkiraan-perkiraan dampak yang akan muncul dan rencana pengelolaan dampaknya.
Pada saat ini Rumah Sakit Awal Bros Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah akan melakukan perubahan atau peningkatan Kapasitas, sebelumnya luas bangunan 9.471.m menjadi 11.992 m.
Direktur Rumah Sakit Awal Bros Bagan Batu Erik dalam paparan singkatnya mengatakan,
“PT. Awal Bros Sehat Sentosa merupakan Rumah Sakit Tipe C dengan jumlah tempat tidur sebanyak 110 dengan luas lahan 22.680 m dan luas bangunan 9.471 m.
Seiring berjalan waktu pada saat ini Rumah Sakit Awal Bros Bagan Batu akan melakukan perubahan atau peningkatan kapasitas yaitu :
Luas Bangunan menjadi 11.992 m, Penambahan Jumlah Tempat
Tidur menjadi 199 Tempat Tidur, Penambahan 55 Kamar menjadi 109 Kamar, Peningkatan pemakaian air bersih menjadi 91 m (sebelumnya pemakaian air 30 m),
Masyarakat diharapkan memberikan saran, pendapat dan tanggapan karena akan menjadi dasar dalam penyusunan dokumen Amdal, sehingga bisa dirumuskan rencana-rencana pengelolaan dan pemantauan yang tepat sesuai dengan kondisi dilapangan serta harapan masyarakat”. Ujar Erik
Kegiatan konsultasi publik ini dihadiri Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas PUTR, Dinas Kesehatan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu, Pemerhati lingkungan Lembaga Swadaya Masyarakat Bono Rokan, Penghulu (Kepala Desa) Bagan Batu, tokoh masyarakat, RW, RT serta warga sekitar yang terdampak langsung. (**)